Monday, October 17, 2016

MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN


Kehidupan memang bermacam-mcam ragamnya sehingga tingkat keyakinan seseorangpun kadang demikian adanya. Ada salah satu mitos yang mengatakan bahwa keluarga kaya akan melahirkan anak-anak yang akan menjadi kaya karena mereka terbiasa dengan cara hidup orang kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena sudah merupakan keturunan atau bakat turun temurun dari orang tuanya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah pengusaha.

Jika ada seseorang yang memiliki Anggapan seperti ini tidak salah karena mereka dibesarkan dalam lingkungan usaha sehingga akan mempengaruhi cara berpikir dan perilakuknya. Namun demikian Pada kenyataannya memang banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Hal ini terjadi karena faktor lingkungan pengusaha yang sangat kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadipengusaha.
Untuk Menjadi wirausaha (entrepreneur) adalah merupakan hak dan kesempatan bagi semua orang. Jadi Jangan sekali kali  menyalahkan keadaan atau karena bukan keturunan pengusaha sehingga tidak bisa menjalankan dirinya untuk berwirausaha.

Disini ada beberapa Langkah awal yang dapat kita lakukan untuk memasuki dunia wirausaha yaitu dengan membangun dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri kita. Cara yang bisa dilakukan kita lakukan antara lain sebagai berikut:
1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi yang memiliki kurikulum kewirausahaan.
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan ketularan virus-virus entrepreneur.
3. Melalui pelatihan. Melalui pelatihan ini, kita bisa belajar menjadi wirausaha dari para ahlinya
langsung yang akan mengajari kita cara berwirausaha.
4. Otodidak. Dengan belajar sendiri, membaca biografi orang –orang yang sudah sukses berwirausaha, kita pelajari tekniknya dan kita terapkan lalu belajar langsung dari pengalaman yang kita lakukan maka lama-kelamaan kita akan bisa menjadi seorang wirausaha yang tangguh.

Pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

2. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.

3. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya.
Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.

4. Memiliki jiwa kepemimpinan
Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses.
Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

5. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belum mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ?

Dengan demikian “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausaha ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

Demikian sampai disini dulu, semoga bermanfaat
salam sukses untuk semua

Saturday, October 15, 2016

Bagaimana Menyusun Anggaran Tahunan Saya?

Apakah bisnis Anda mempunyai siklus usaha yang bersifat musiman?

Di sinilah pekerjaan detektif Anda dimulai. Dan butir pertama di dalam agendanya adalah aliran penghasilan. Apakah bisnis Anda mempunyai siklus usaha yang bersifat musiman? Sebagai contoh, pengecer dan biro perjalanan tergantung pada hari Natal dan hari-hari raya lainnya untuk mencapai puncak penghasilan mereka. Atau apakah kategori Anda adalah usaha yang menghasilkan pendapatan secara teratur sepanjang tahun?

Sebuah bisnis musiman berarti Anda harus dapat beroperasi dengan jumlah pekerja yang lebih positif dan tenaga kerja paruh waktu di sepanjang tahun, sementara usaha dengan pola niaga tetap perlu mempunyai jumlah pekerja purna waktu yang lebih besar. Dengan berbincang-bincang bersama para wirausaha lain di bidang yang sama, Anda dapat mengantisipasi besarnya arus penghasilan Anda.

Pikirkan juga tentang persyaratan kredit Anda. Berapa penghasilan Anda yang harus diserahkan kepada perusahaan lain untuk mengangsur pinjaman Anda? Kadang-kadang pelanggan Anda yang paling besar justru menjadi pembayar sangat sangat beragam dari satu industri ke industri lain, maka tanyalah ke beberapa sumber untuk menetapkan pembayaran yang lazim di dalam kategori usaha Anda. Apakah faktur yang diterbitkan umumnya dibayar dalam waktu 30 hari, 60 hari, 90 hari, atau lebih lama lagi?

Apabila sudah menjadi “norma industri” untuk dibayar selama 120 hari, maka Anda perlu mempunyai cadangan dana yang cukup untuk membawa Anda berjalan sampai faktur pertama Anda dibayar. Mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk memberikan diskon yang besar bila pelanggan bersedia membayar dalam waktu antara 7-30 hari. Atau Anda juga dapat mempertimbangkan menggunakan apa yang disebut anjak piutang (factoring), dimana Anda “menjual “ tagihan piutang Anda kepada sebuah perusahaan keuangan.

Mereka akan membayar Anda sebesar persentase tertentu dari face value atau nilai yang tercantum dalam tagihan tersebut, dan selanjutnya mereka akan menerima jumlah penuh pada saat jatuh tempo dari pelanggan Anda. Kerugian yang mungkin timbul adalah pandangan negatif dari pelanggan Anda tentang anjak piutang tersebut.

Friday, October 14, 2016

Bagaimana Mencapai Sukses

JADILAH LEADER YANG HANDAL DAN TUNJUKKAN SIKAP POSITIF SEBAGAI LEADER

BAGAIMANA MENGGAPAI SUKSES

1. IMPIAN

Anda harus memiliki impian untuk mendorong kesuksesan yang telah dicita- citakan. "Tanpa impian, itu tidak akan terjadi¨. Karena impian adalah sebuah naluri manusia yang mendorong dan merangsang kita untuk selalu maju, maju dan maju. Daptkah anda membayangkan tanpa impian seseorang yang dianggap mengada-ada, seperti Thomas Alfa Eddison si Penemu Listrik menciptakan listrik yang sekarang kita nikmati bersama, justru mungkin saja tanpa dia, sampai hari ini tiap malam, kita masih di kelilingi oleh lilin.

2. PLAN ACTION

Buatlah rencana dalam bentuk tindakan yang efektif. Seperti yang dikatakan Zig Ziglar, bahwa untuk mencapai goal atau impian, yang paling penting adalah anda harus memiliki satu rencana dan tindakan yang realitas yang dapat terlaksana.

3. BELAJAR DARI ORANG SUKSES

Sebuah pepatah mengatakan, bahwa Kalau ingin hidup panjang umur, tanyalah kepada orang yang panjang usia, kalau ingin kaya tanyakanlah kepada orang kaya dan kalau ingin menjadi sukses, maka tanyalah kepada mereka yang sukses¨.Kesuksesan adalah milik dan hak setiap orang yang benar-benar mau memperjuangkan hidupnya untuk meraih kesuksesan tersebut. Bukankah dibutukan suatu proses, untuk memperoleh kesuksesan? Karena yang namanya kesuksesan tidak akan pernah didapatkan sekonyong-konyong, bagaikan durian runtuh kesuksesan harus diperjuangkan demi orang yang anda kasihi.

SELAMAT BERJUANG, TERUS BERJUANG DAN JANGAN PERNAH BERHENTI

KESUKSESAN SUDAH DI DEPAN MATA.

4. MENDELEGASIKAN KARENA PERCAYA

- Sikap downline biasanya manja, sehingga hampir di setiap aktivitasnya selalu meminta anda untuk mendampingi

- Jangan pernah anda menolaknya, tapi sampaikan penolakan dengan bijak bahwa si A (downline anda yang lain). Kini sudah bisa melakukan hal yang sama bahkan dia lebih hebat dari saya¨.

- Sikap ini akan mendewasakan downline anda dan akan memacu semangatnya untuk lebih mandiri.

5. STOP KEBIASAAN BURUK

- Berusahalah untuk mengurangi kebiasaan buruk yang mungkin saja ditiru oleh downline anda.

- Berhentilah bicara tentang hal-hal yang negatif dari jaringan atau grup lain, termasuk MLM lain.

- Yakinlah bahwa tiap-tiap multilevel memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing , sehingga tidak perlu menghakimi.

6. MEMBERI PILIHAN

- Untuk menanyakan perkembangan jaringa gunakan kata-kata Bagaimana kalau arisan keluarga bulan depan, anggotanya kita prospek semua¨. Kalimat tersebut akan memberikan inspirasi kepada downline anda untuk lebih aktif melakukan, ketimbang anda menggunakan kalimat , Sudah berapa banyak jaringan anda¨.

- Untuk masalah tutup point gunakan kata-kata Bila anda tutup point beserta jaringan anda maka bonus anda bisa mencapai . . .¨. Kalimat ini akan mendorong downline anda dan jaringannya melakukan tutup point, tanpa harus dipaksa, dari pada anda menggunakan kalimat, ¨Sudah tutup point belum bulan ini?

7. BERSIKAP TERBUKA

- Seorang Leader harus selalu bersikap terbuka. Sampaikan kepada downline, bahwa anda sebagai seorang downline, bukanlah superman atau wonder woman yang seolah tak pernah berbuat salah.

- Sehingga untuk kemajuan anda dibutuhkan dukungan downline berupa ide, saran bahkan kritik yang bersifat membangun. Sebab dukungan downline bukan hanya tutup point dan prospecting semata.

- Jangan sekali-kali menunjukan keemarahan atau merasa sakit hati, tetapi jawablah dengan kalimat, Terima kasih atas perhatian dan dukungan anda selama ini¨


JADILAH LEADER YANG HANDAL DAN TUNJUKKAN SIKAP POSITIF SEBAGAI LEADER KEPADA DOWNLINE ANDA.

Saturday, October 8, 2016

Bagaimana Cara Memuluskan Hubungan Dengan Para Pemasok Saya?

Seperti orang-orang lain yang juga berbisnis, maka para pemasok Anda juga mengharapkan adanya pesanan yang tetap dan berkesinambungan serta pembayaran langsung.

Bila Anda mempunyai berbagai pilihan pemasok, maka Anda dapat memilih mereka yang menawarkan produk berkualitas, bertanggung jawab atas waktu pengiriman, dan harga yang sesuai dengan anggaran Anda.

Akan sangat membantu bila Anda mempelajari terlebih dahulu pemasok yang Anda perlukan di dalam kategori bisnis Anda. Periksalah reputasi bisnis mereka. Mungkin beberapa di antara mereka merupakan perusahaan yang sangat besar dan akan kurang memerhatikan prioritas pesanan Anda yang skalanya hanya sedang-sedang saja.



Bila Anda seorang pengecer, Anda harus memerhatikan saat kedatangan barang dagang Anda di saat Anda membutuhkannya, dan dengan harga yang dapat mendatangkan laba. Bila Anda bergerak di sektor industri jasa, Anda perlu mengidentifikasi para pemasok yang ada di balik produk mereka. Anda perlu memperhatikan persyaratan jaminan atau penggantian. Sekali lagi, perusahaan yang besar mungkin tidak dapat memberikan persyaratan yang Anda harapkan sebagai pemula di bidang bisnis.

Bila sebelumnya Anda sudah memiliki pengalaman di dalam kategori bisnis Anda sekarang ini, Anda dapat mengetahui siapa yang dapat Anda percayai. Bila Anda memasuki kategori bisnis ini untuk pertama kalinya, cobalah menggali informasi sebanyak mungkin dan dengarkan apa kata orang lain tentang hal itu.