Gosip, ngerumpi bukan [lagi] monopoli kaum hawa. Semua jenis kelamin, bahkan juga semua mahluk, berhak ngegosip, ngerumpi. Makanya, segala kaum ekstrimis yang suka membawa pentungan untuk memukuli orang yang berbeda pendapat itu harus diberi tahu bahwa berbicara, dan oleh karenanya juga berpikir, adalah hak semua bangsa. Bangsa manusia. Bangsa jin. Dan bahkan bangsa hewan, sekalipun.
(-) “Cak, sampeyan tau ngga apa yang aku denger dari bos?”
(+) “Apaan?”
(-) “Itu lho, lelananging jagat, miss universe, organisasi kita.”
(+) “Alah, apa lagi ini. Apaan?”
(-) “Alah, Cak. Tebak deh, menurut sampeyan, siapa sih yang dinilai sebagai the best dalam organisasi kita ini, oleh master kita.”
Si (+) rupanya mau juga berpikir. Pembicaraan keduanya terhenti. Kedua kaum adam ini tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Rupanya-rupanya, tidak mau kalah dari kaum hawa, dua anggota kaum adam inipun hobby ngegosip, ngerumpi. Dan tidak terbebas dari hukum alam, yang namanya ngegosip, ngerumpi; pastilah saling lihat, saling lirik kelebihan dan kekurangan orang lain. Hehehe.
(+) “Mbuhlah. Aku mana memperhatikan hal-hal gituan.” Lanjut si (+). Berbohong.
(-) “Itu lho. Yang diakui the best dalam organisasi kita ini adalah si X.”
Si (+) terdiam. Rupanya surprise juga dia. Tidak mengira.
(+) “Alaaah, loe denger dari siapa sih?”
(-) “Iya, bosku bilang kalau master kita bilang begitu ke dia. Dan ini artinya, menurutku, Si X bahkan dianggap lebih baik dari si Y, yang dikenal dengan si “master schedule”. Lebih dari si Z, yang terkenal sebagai “prolog manager”. Lebih dari si YY, yang mengantongi gelar master dan telah terkenal diakui dalam banyak forum nasional dan internasional. Lebih dari si ZZ, yang sudah sangat senior dalam bidangnya.”
(+) “Wah, menarik tuh. Aku jadi heran juga. Sesaat, aku heran memang. Tapi, sebentar, kalau aku renungkan dalam-dalam, sepertinya aku dapat juga melihat keunggulan si X. Jadi, mungkin memang pantas si X dianggap sebagai the best diantara kita.”
(-) “Itulah, Cak. Aku cuman belum bisa melihat dimana keunggulan si X.”
(+) “Baiklah. Coba kita lihat sekarang kebalikannya saja. Disamping keunggulan yang kamu kira dimiliki si Y, Z, YY, dan ZZ itu; apakah kamu melihat ada kekurangannya dalam diri mereka?”
(-) “Ntahlah, Cak. Aku ga melihatnya. Setahuku, mereka mestinya hebat.”
(+) “Hehehe. Sebenarnya aku juga ga dapat melihat kekurangan mereka. Mereka rasa-rasanya memang sudah jauh di atas kita, sehingga sulit juga untuk dapat melihat kekurangan mereka. Tapi, bukankah kita sering mendengar bahwa si Y ditolak oleh PM anu. Si Z tidak dikehendaki oleh PM di proyek ani. Bukankah kita sering mendengar bahwa si YY, ZZ konon, susah diajak kerjasamanya.”
(-) “Wah, itu artinya kan hanya tergantung pada penilaian si user, dunk.”
(+) “Yah, tepat sekali. Tapi, bukankah memang demikian hukum alam-nya? Bawahan akan dinilai oleh atasannya?”
(-) “Yah, susah kalo begini. Itu kan bisa sangat subyektif, Cak. Hanya masalah kesesuaian selera.”
Keduanya lalu terdiam untuk beberapa saat. Suasana hening. Masing-masing tenggelam di dalam dirinya.
(-) “Okelah, Cak, anggap si Y, Z, YY, dan ZZ memiliki kekurangan itu. Tapi, apa sih yang menonjol dari si X. Bukankah kemampuannya dalam scheduling, cost & budgeting adalah biasa-biasa saja?”
(+) “Yah. Memang begitu. Kayaknya memang begitu. Tidak ada yang menonjol dalam hal itu. Tapi, disitulah pointnya; ketika si Y, Z, YY, ZZ hebat kemampuannya dalam scheduling, cost & budgeting, toh itu masih saja dianggap kurang. Sementara si X, yang tidak hebat dalam scheduling maupun cost & budgeting; toh, ia dianggap sebagai the best.”
(-) “Sepertinya bukan kemampuan itu, Cak, soal-ujinya.”
(+) “Exactly. Dan kalau tidak salah, justru disamping kemampuannya yang sekedar cukup dalam scheduling maupun cost & budgeting; si X ini memiliki keunggulan dalam kemampuannya berkomunikasi, kepeduliannya pada organisasi, kemampuannya dalam organizing people, delegating, team work, leadership dan lain-lain kepribadian positif.”
(-) “Ah, apa iya, Cak?”
(+) “Jelas. Aku menyaksikan itu. Maka, kalau aku tidak salah, nih; yang berbeda disini adalah keunggulan di dalam dua kategori keahlian yang berbeda, yang biasa kita sebut dengan hard skill versus soft skill.”
(-) “Artinya, pasar sekarang, dalam arti user sekarang, lebih mementingkan soft skill ini ketimbang hard skill?”
(+) “La iya lah. Masa ya iya dong. Hehehe.”
(-) “Serius, Cak.”
(+) “Iya. Lihat kita sendirilah; memangnya kita suka, apa, kalo kita diberi anak buah yang bandel, ga mau nurut omongan orang, cuman maunya sendiri, ga bisa diajak kerja sama, sulit diajak komunikasi? Kalaupun orangnya sangat pinter, tapi kalo seperti itu; siapa tahan? Hehehe?”
(-) “Iya, aku ngerti. Tapi, itu bisa sangat subyektif, khan?”
(+) “Ntahlah. Tapi, kayaknya memang rada-rada subyektif gitu, deh. Hehehe. Apalagi aku selalu melihat, ada kalanya seorang dapat baik komunikasinya, koordinasinya, team worknya dengan seseorang, atau sebuah team; tapi, orang yang sama itu bisa saja menjadi jelek komunikasinya, koordinasinya, atau team worknya dengan orang yang lain lagi atau team yang lain. Seseorang, satu orang yang sama, dapat berkembang dalam suatu lingkungan, dan tapi dapat saja lumpuh di dalam lingkungan yang berbeda.”
(-) “Yah, artinya, tidak selalu salah si orang itu kalau dalam suatu lingkungan seseorang tidak dapat berkembang.”
(+) “Exactly. Begitu juga Inisiatif, keberanian mengambil keputusan atau tindakan; dapat menjadi kuat atau lemah dalam sebuah lingkungan atau organisasi yang berbeda. Kejernihan berpikir ada yang dapat berkembang dalam tekanan stress tertentu, tapi ada pula yang justru mati dalam sedikit pressure.”
Dan diskusi itu selesai. Tanpa ada kesimpulan berarti. Keduanya lalu menyantap makan siangnya, yang sudah mulai mendingin.
Udara terasa demikian panas. Musim kemarau. Semilir angin sepoi-sepoi ntah dimana. Tapi, ini memang Jakarta. Jangan berharap yang bukan-bukan.
Dan inilah apa yang aku ingat, tulisan Daniel Goleman, the author of Emotional Intelligence, dalam Harvard Business Review – What Makes a Leader; “there are five components to emotional intelligence: self-awareness, self-regulation, motivation, empathy and social skill. … Emotional Intelligence is the Sin Qua Non of Leadership. Without it, a person can have the best training in the world, an incisive, analytical mind, and an endless supply of smart ideas, but he still won’t make a great leader.”
Dan disini, dalam konteks cerpen-gossip kita ini; self-awareness perlu mendapatkan perhatian utama. Yah, maksudnya, mungkin kita perlu belajar untuk lebih bersabar mengenali diri. Dimana strength dan weakness kita. Terus memupuk yang sudah kuat, dan terus memperbaiki kelemahan.
Friday, August 1, 2014
Wednesday, March 5, 2014
Apakah Anda Mampu?
"Komposisi yang paling penting adalah mengambil posisi dan melakukan sesuatu. Hanya sesederhana itu. Banyak orang yang memiliki banyak ide, tetapi hanya sedikit dari mereka yang mau melakukan sesuatu atas ide-idenya itu. Bukan minggu depan, Tetapi hari ini. Pengusaha yang sebenarnya adalah seorang pelaku, bukan seoragn pemimpi."
Apakah Anda mampu berpikir dengan baik ?
Ini juga berkaitan dengan pembuatan keputusan. Pada awal perusahaan pertama saya, saya sering diberi pertanyaan yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya yang biasanya datang dari para pelanggan atau calon pelanggan yang belum pernah saya tanya atau saya antipasi. Saya sering harus membuat keputusan terpecah_bisa atau tidak kita memenuhi permintaan itu_kemudian memberikan sebuah jawaban yang meyakinkan.
Pada akhir tahun ketiga/keempat saya telah mendengar semua pertanyaan itu dan memiliki semua jawaban untuk mereka. Pada awalnya, Anda merasa jalan Anda memutar, menyadari bahwa Anda sedang mengikat tubuh Anda sendiri, tapi tak bisa mengatakannya pada klien atau pelanggan. Mereka berharap bahwa Anda telah memikirkannya. Anda tidak bisa berkata "Wow, saya belum memikirkannya. Beri saya waktu satu minggu, saya akan kembali pada Anda."
Apakah Anda senang menjual ?
Penjualan adalah profesi kecakapan, dan kemampuan Anda menjual bisa mengangkat kehidupan Ana ke level yang lebih tinggi. Baik Anda sadari atau tidak, kita semua selalu menjual. Sebagian memiliki kemampuan menjual lebih baik dibandingkan dengan yang lain.
Jika Anda berada dalam sebuah pertemuan, dan Anda mencoba meyakinkan semua orang mengapa rencana Anda merupakan rencana terbaik, itu penjualan. Jika Anda sudah mengerti betapa pentingnya penjualan pada kehidupan, pikirkan apa artinya semua itu bagi bisnis Anda saat Anda sedang menjual kepada pelanggan mengapa produk Anda merupakan produk terbaik, kepada bankir mengapa mereka harus memberikan pinjaman kepada Anda, kepada para karyawan mengapa mereka harus bekerja pada perusahaan yang baru berdiri. Penjualan terjadi di mana - mana.
Apakah Anda mampu mengatasi krisis dengan baik ?
Pada perusahaan yang baru berdiri segala sesuatunya tampak berjalan tidak sesuai dengan harapan. Mesin ini rusak, pengiriman terlambat, paket itu tertukar. Kadang - kadang segalanya berjalan baik tapi pelanggan tetap merasa kecewa. Terlepas dari sebagus apapun rencana Anda, hal - hal yang tidak diharapkan pasti terjadi. Jika Anda tidak mampu mengatasi setidaknya satu krisis setiap hari, janganlah menjadi entrepreneur. Anda benar - benar harus berguling - guling dengan kepalan tangan. Ini benar bahkan pada perusahaan yang telah mapan sekalipun.
Apakah Anda mampu memecat seseorang ?
Bisakah Anda melakukannya? Hal itu merupakan tanggung jawab yang buruk, yang diemban oleh seorang pemilik bisnis. Bisakah Anda membiarkan pergi seseorang yang telah bekerja kepada Anda selama 1 tahun dan memiiki dua orang anak kecil. Saya pernah melihat sebuah perusahaan di mana para karyawan yang buruk mempengaruhi tempat kerja seperti "kanker" karena tidak ada seorangpun yang mampu berkata, "Engkau dipecat."
Apakah Anda menghendaki tanggung jawab atau wewengan total ?
Saat Anda memulai sebuah bisnis, anda adalah bisnis. Jika ada sebuah pertanyaan yang tidak terjawab, orang akan beralih kepada Anda. Jika perusahaan memiliki masalah - masalah yang memfokus, Anda adalah orang yang memegang kontrol. Jika Anda memiliki hambatan pembayaran,akan lebih baik Anda mencari uang.
Anda memerlukan banyak ciri - ciri yang sudah disebutkan supaya bisa berhasil menyelesaikan semua pekerjaan, tetapi tidak untuk ukuran yang Anda perlukan sebagai Entrepreneur. Ya. saudara laki-laki saya memiliki tanggung jawab dan harus membuat berbagai keputusan. Tetapi dia juga memiliki seorang bos yang akan membuat keputusan lebih besar untuknya. Jika dia mengalami bulan yang buruk, perusahaannya akan tetap eksis. Beberapa orang lebih baik menjalankan sebuah bisnis, dan beberapa lagi lebih baik menjadi karyawan. SAya mengerti bahwa saya akan menghadapi masalah pekerjaan pada sebuah setting perusahaan.
Saya tidak mau mewarnai masa depan kewirausahawan Anda dengan warna yang benar - benar suram. Terdapat imbalan yang sangat besar dari menjadi seorang entrepreneur. Saya seorang pemula,dan saya senang karena mampu mengarahkan langkah saya sendiri dan tidak terjebak dalam sebuah organisasi. Kebanggaan Anda akan melembung saat Anda melihat gagasan Anda tumbuh dari konsep menjadi sebuah bisnis. Saya juga menyukai tantangan dari ketidaktahuan saya apa yang ada disekitar kita atau kemana bisnis ini membawa saya. Tetapi seperti hal - hal lainnya, bisnis ini juga ada sisi negatifnya. Jika Anda tidak bisa berkata "Ya" pada semua atau setidaknya pada sebagian pertanyaan yang diajukan di awal , lebih baik Anda tidak memiliki bisnis. Anda harus menyerahkan jumlah yang sangat besar dari diri anda sendiri.
Apakah Anda mampu berpikir dengan baik ?
Ini juga berkaitan dengan pembuatan keputusan. Pada awal perusahaan pertama saya, saya sering diberi pertanyaan yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya yang biasanya datang dari para pelanggan atau calon pelanggan yang belum pernah saya tanya atau saya antipasi. Saya sering harus membuat keputusan terpecah_bisa atau tidak kita memenuhi permintaan itu_kemudian memberikan sebuah jawaban yang meyakinkan.
Pada akhir tahun ketiga/keempat saya telah mendengar semua pertanyaan itu dan memiliki semua jawaban untuk mereka. Pada awalnya, Anda merasa jalan Anda memutar, menyadari bahwa Anda sedang mengikat tubuh Anda sendiri, tapi tak bisa mengatakannya pada klien atau pelanggan. Mereka berharap bahwa Anda telah memikirkannya. Anda tidak bisa berkata "Wow, saya belum memikirkannya. Beri saya waktu satu minggu, saya akan kembali pada Anda."
Apakah Anda senang menjual ?
Penjualan adalah profesi kecakapan, dan kemampuan Anda menjual bisa mengangkat kehidupan Ana ke level yang lebih tinggi. Baik Anda sadari atau tidak, kita semua selalu menjual. Sebagian memiliki kemampuan menjual lebih baik dibandingkan dengan yang lain.
Jika Anda berada dalam sebuah pertemuan, dan Anda mencoba meyakinkan semua orang mengapa rencana Anda merupakan rencana terbaik, itu penjualan. Jika Anda sudah mengerti betapa pentingnya penjualan pada kehidupan, pikirkan apa artinya semua itu bagi bisnis Anda saat Anda sedang menjual kepada pelanggan mengapa produk Anda merupakan produk terbaik, kepada bankir mengapa mereka harus memberikan pinjaman kepada Anda, kepada para karyawan mengapa mereka harus bekerja pada perusahaan yang baru berdiri. Penjualan terjadi di mana - mana.
Apakah Anda mampu mengatasi krisis dengan baik ?
Pada perusahaan yang baru berdiri segala sesuatunya tampak berjalan tidak sesuai dengan harapan. Mesin ini rusak, pengiriman terlambat, paket itu tertukar. Kadang - kadang segalanya berjalan baik tapi pelanggan tetap merasa kecewa. Terlepas dari sebagus apapun rencana Anda, hal - hal yang tidak diharapkan pasti terjadi. Jika Anda tidak mampu mengatasi setidaknya satu krisis setiap hari, janganlah menjadi entrepreneur. Anda benar - benar harus berguling - guling dengan kepalan tangan. Ini benar bahkan pada perusahaan yang telah mapan sekalipun.
Apakah Anda mampu memecat seseorang ?
Bisakah Anda melakukannya? Hal itu merupakan tanggung jawab yang buruk, yang diemban oleh seorang pemilik bisnis. Bisakah Anda membiarkan pergi seseorang yang telah bekerja kepada Anda selama 1 tahun dan memiiki dua orang anak kecil. Saya pernah melihat sebuah perusahaan di mana para karyawan yang buruk mempengaruhi tempat kerja seperti "kanker" karena tidak ada seorangpun yang mampu berkata, "Engkau dipecat."
Apakah Anda menghendaki tanggung jawab atau wewengan total ?
Saat Anda memulai sebuah bisnis, anda adalah bisnis. Jika ada sebuah pertanyaan yang tidak terjawab, orang akan beralih kepada Anda. Jika perusahaan memiliki masalah - masalah yang memfokus, Anda adalah orang yang memegang kontrol. Jika Anda memiliki hambatan pembayaran,akan lebih baik Anda mencari uang.
Anda memerlukan banyak ciri - ciri yang sudah disebutkan supaya bisa berhasil menyelesaikan semua pekerjaan, tetapi tidak untuk ukuran yang Anda perlukan sebagai Entrepreneur. Ya. saudara laki-laki saya memiliki tanggung jawab dan harus membuat berbagai keputusan. Tetapi dia juga memiliki seorang bos yang akan membuat keputusan lebih besar untuknya. Jika dia mengalami bulan yang buruk, perusahaannya akan tetap eksis. Beberapa orang lebih baik menjalankan sebuah bisnis, dan beberapa lagi lebih baik menjadi karyawan. SAya mengerti bahwa saya akan menghadapi masalah pekerjaan pada sebuah setting perusahaan.
Saya tidak mau mewarnai masa depan kewirausahawan Anda dengan warna yang benar - benar suram. Terdapat imbalan yang sangat besar dari menjadi seorang entrepreneur. Saya seorang pemula,dan saya senang karena mampu mengarahkan langkah saya sendiri dan tidak terjebak dalam sebuah organisasi. Kebanggaan Anda akan melembung saat Anda melihat gagasan Anda tumbuh dari konsep menjadi sebuah bisnis. Saya juga menyukai tantangan dari ketidaktahuan saya apa yang ada disekitar kita atau kemana bisnis ini membawa saya. Tetapi seperti hal - hal lainnya, bisnis ini juga ada sisi negatifnya. Jika Anda tidak bisa berkata "Ya" pada semua atau setidaknya pada sebagian pertanyaan yang diajukan di awal , lebih baik Anda tidak memiliki bisnis. Anda harus menyerahkan jumlah yang sangat besar dari diri anda sendiri.
Sunday, February 2, 2014
6 Rahasia Sukses Berwirausaha
1. Alasan
Temukan alasan yang kuat mengapa anda ingin berwirausaha. Apakah karena susah cari pekerjaan, atau ingin merasakan menjadi seorang bos, bisa juga ingin mendapatkan penghasilan yang tak terbatas. Alasannya bisa apa saja, yang terpenting semakin kuat alasan anda untuk berwirusaha maka semakin fokus anda pada tujuan anda.
2. Keyakinan Yang Kuat
Anda harus memiliki kepercayaan yang kuat dan positif. Contohnya : anda yakin bahwa anda bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses, atau wirausaha itu mudah asal kita tahu caranya. Keyakinan yang positif seperti itulah yang harus anda bangun. Jangan sampai yang negatif yang justru mendominasi pikiran anda. misalnya seperti : saya takut gagal, wirausaha itu perlu bakat, dll. Pikiran negatif seperti itu harus anda singkirkan jauh-jauh.
3. Impian yang Jelas
Anda harus memiliki impian yang jelas. Karena dengan impian itu anda akan termotivasi untuk meraihnya. Jangan takut untuk memiliki impian yang tinggi. Karena semakin tinggi impian anda tentunya akan memberikan daya dorong yang lebih besar pada diri anda. Akan tetapi tetap harus bersikap fleksibel dan jangan sampai impian anda sesuatu yang mustahil bisa dicapai.
4. Penguasaan Ilmu (Belajar)
Dalam memulai wirausaha kita dituntut untuk terus belajar dan memiliki pikiran yang terbuka. Kita bisa belajar dari buku, orang lain yang sudah menjalankan bisnis, ataupun dari seminar-seminar.
5. Aksi
Nah, langkah inilah yang paling penting dalam berwirausaha. Karena tanpa aksi tidak akan ada yang terjadi. Hanya dengan aksi/tindakanlah kita bisa semakin dekat dengan impian kita.
6. Doa
Udah langkah terakhir nih..Langkah yang ke-6 adalah do'a. Karena bagaimanapun kerasnya usaha kita, tetap saja tuhan jugalah yang menetukan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berusaha...
Temukan alasan yang kuat mengapa anda ingin berwirausaha. Apakah karena susah cari pekerjaan, atau ingin merasakan menjadi seorang bos, bisa juga ingin mendapatkan penghasilan yang tak terbatas. Alasannya bisa apa saja, yang terpenting semakin kuat alasan anda untuk berwirusaha maka semakin fokus anda pada tujuan anda.
2. Keyakinan Yang Kuat
Anda harus memiliki kepercayaan yang kuat dan positif. Contohnya : anda yakin bahwa anda bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses, atau wirausaha itu mudah asal kita tahu caranya. Keyakinan yang positif seperti itulah yang harus anda bangun. Jangan sampai yang negatif yang justru mendominasi pikiran anda. misalnya seperti : saya takut gagal, wirausaha itu perlu bakat, dll. Pikiran negatif seperti itu harus anda singkirkan jauh-jauh.
3. Impian yang Jelas
Anda harus memiliki impian yang jelas. Karena dengan impian itu anda akan termotivasi untuk meraihnya. Jangan takut untuk memiliki impian yang tinggi. Karena semakin tinggi impian anda tentunya akan memberikan daya dorong yang lebih besar pada diri anda. Akan tetapi tetap harus bersikap fleksibel dan jangan sampai impian anda sesuatu yang mustahil bisa dicapai.
4. Penguasaan Ilmu (Belajar)
Dalam memulai wirausaha kita dituntut untuk terus belajar dan memiliki pikiran yang terbuka. Kita bisa belajar dari buku, orang lain yang sudah menjalankan bisnis, ataupun dari seminar-seminar.
5. Aksi
Nah, langkah inilah yang paling penting dalam berwirausaha. Karena tanpa aksi tidak akan ada yang terjadi. Hanya dengan aksi/tindakanlah kita bisa semakin dekat dengan impian kita.
6. Doa
Udah langkah terakhir nih..Langkah yang ke-6 adalah do'a. Karena bagaimanapun kerasnya usaha kita, tetap saja tuhan jugalah yang menetukan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berusaha...
Wednesday, January 1, 2014
10 Tips Untuk Peningkatan Karir
Banyak pakar mengenai karir dan pekerjaan setuju bahwa waktu terbaik untuk mencari-cari pekerjaan baru adalah ketika anda masih nyaman dengan pekerjaan lama anda. Jika anda mulai merasa tak tertantang pada posisi anda yang sekarang, anda mungkin siap untuk promosi ke tingkat selanjutnya. Jika tidak ada kesempatan peningkatan karir di tempat anda bekerja, pekerjaan terbaik anda selanjutnya mungkin sedang menunggu anda di tempat lain.
Sekarang ini, semua terserah anda untuk mengambil kendali dari pekerjaan professional anda dan pastikan anda berkembang dengan mulus pada jalur karir yang benar. Berikut adalah 10 strategi jitu untuk menolong anda untuk memulainya :
Berbicaralah dengan Boss anda
1.Bicaralah dengan boss anda. Duduklah dan miliki pembicaraan yang terarah dengan atasan anda mengenai masa depan anda di perusahaan. Pastikan bahwa anda menginginkan performa pekerjaan anda mencapai goals dari perusahaan. Bagikan gol karir anda sendiri dengannya. Boss anda akan menaruh respek dengan kepercayaan diri dan kedewasaan anda.
2.Meminta lebih lagi. Bekerja sukarela untuk menolong department lain atau tim lain atau cukup meminta tanggung jawab lebih lagi dapat menaikkan nilai anda dalam organisasi. Meminta untuk waktu tambahan juga menunjukkan minat dan keinginan untuk menolong department dan perusahaan untuk sukses.
3.Menjadi sukarelawan untuk badan penasehat perusahaan. Jika anda memiliki karir yang sudah berada di atas apa yang seharusnya anda jalani dalam posisi sekarang, coba cari kesempatan untuk menjadi sukarelawan atau melayani dalam badan penasehat, dimana anda bisa membangun reputasi sebagai seseorang yang bergairah dan berdedikasi pada industri anda sekarang ini.
4.Pertajam keahlian interpersonal anda. Keahlian interpersonal yang kuat memainkan peranan yang penting dalam menghimpun respek dari boss dan rekan kerja anda; mereka juga bisa menarik perhatian dari orang luar yang mungkin saja membuka pintu kesempatan yang baru untuk anda. Jadilah orang yang mudah diajak bergaul. Menjadi pendengar orang lain yang baik, berlatihlah menjadi komunikator yang jelas dan efektif.
5.Jadilah inovatif. Jangan pernah takut untuk berpikir di luar kotak dan menaruh ketajaman bisnis anda dalam pekerjaan. Tetaplah mencari untuk solusi-solusi yang kreatif untuk masalah-masalah yang membuat anda dan boss anda terlihat lebih baik.
6.Carilah seorang mentor. Bangunlah hubungan mentoring, baik di dalam ataupun di luar perusahaan. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa empat dari lima promosi dipengaruhi oleh mentor yang lebih tinggi dalam perusahaan. Mentor juga adalah sumber yang amat bagus untuk karir dan bimbingan karir.
7.Juallah diri anda. Pelajari seni yang baik dari mempromosikan diri anda. Jika anda telah memiliki penyelesaian proyek besar atau menciptakan program yang sukses, pastikan bahwa orang mengetahui hal tersebut terutama pada orang-orang dalam posisi memberi pengaruh yang bisa menolong anda berkembang dengan professional. Biarlah diketahui bahwa anda mencari promosi ataupun langkah selanjutnya dalam karir anda.
Tetaplah Belajar8.Tetaplah belajar. Cara terbukti untuk meningkatkan karir anda adalah secara berlanjut meraih pengetahuan baru. Menetaplah pada puncak tren atau perkembangan dalam bidang anda dan pastikan bahwa resume anda yang sekarang merefleksikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan tersebut.
9.Jaringan. Perkuat jaringan pertemanan anda dan ikutilah organisasi-organisasi professional, hadiri konferensi-konferensi industri, atau bahkan, menjadi sukarelawan. Semakin banyak orang yang melihat kekuatan dan kemampuan anda, maka lebih baiklah kesempatan anda untuk mendengar tentang kesempatan baru yang mungkin nanti akan muncul.
10.Bangunlah reputasi anda. Dalam bisnis, reputasi anda adalah hal paling bernilai yang anda milki. Dikenallah sebagai orang bisa dijadikan untuk bergantung, professional, dan bisa diajak kerjasama. Bersikap dan dilihat melalui tata busana yang professional. Bangunlah nama untuk anda dengan menghadiri konferensi-konferensi, menjadi pembicara, atau menulis artikel.
Sekarang ini, semua terserah anda untuk mengambil kendali dari pekerjaan professional anda dan pastikan anda berkembang dengan mulus pada jalur karir yang benar. Berikut adalah 10 strategi jitu untuk menolong anda untuk memulainya :
Berbicaralah dengan Boss anda
1.Bicaralah dengan boss anda. Duduklah dan miliki pembicaraan yang terarah dengan atasan anda mengenai masa depan anda di perusahaan. Pastikan bahwa anda menginginkan performa pekerjaan anda mencapai goals dari perusahaan. Bagikan gol karir anda sendiri dengannya. Boss anda akan menaruh respek dengan kepercayaan diri dan kedewasaan anda.
2.Meminta lebih lagi. Bekerja sukarela untuk menolong department lain atau tim lain atau cukup meminta tanggung jawab lebih lagi dapat menaikkan nilai anda dalam organisasi. Meminta untuk waktu tambahan juga menunjukkan minat dan keinginan untuk menolong department dan perusahaan untuk sukses.
3.Menjadi sukarelawan untuk badan penasehat perusahaan. Jika anda memiliki karir yang sudah berada di atas apa yang seharusnya anda jalani dalam posisi sekarang, coba cari kesempatan untuk menjadi sukarelawan atau melayani dalam badan penasehat, dimana anda bisa membangun reputasi sebagai seseorang yang bergairah dan berdedikasi pada industri anda sekarang ini.
4.Pertajam keahlian interpersonal anda. Keahlian interpersonal yang kuat memainkan peranan yang penting dalam menghimpun respek dari boss dan rekan kerja anda; mereka juga bisa menarik perhatian dari orang luar yang mungkin saja membuka pintu kesempatan yang baru untuk anda. Jadilah orang yang mudah diajak bergaul. Menjadi pendengar orang lain yang baik, berlatihlah menjadi komunikator yang jelas dan efektif.
5.Jadilah inovatif. Jangan pernah takut untuk berpikir di luar kotak dan menaruh ketajaman bisnis anda dalam pekerjaan. Tetaplah mencari untuk solusi-solusi yang kreatif untuk masalah-masalah yang membuat anda dan boss anda terlihat lebih baik.
6.Carilah seorang mentor. Bangunlah hubungan mentoring, baik di dalam ataupun di luar perusahaan. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa empat dari lima promosi dipengaruhi oleh mentor yang lebih tinggi dalam perusahaan. Mentor juga adalah sumber yang amat bagus untuk karir dan bimbingan karir.
7.Juallah diri anda. Pelajari seni yang baik dari mempromosikan diri anda. Jika anda telah memiliki penyelesaian proyek besar atau menciptakan program yang sukses, pastikan bahwa orang mengetahui hal tersebut terutama pada orang-orang dalam posisi memberi pengaruh yang bisa menolong anda berkembang dengan professional. Biarlah diketahui bahwa anda mencari promosi ataupun langkah selanjutnya dalam karir anda.
Tetaplah Belajar8.Tetaplah belajar. Cara terbukti untuk meningkatkan karir anda adalah secara berlanjut meraih pengetahuan baru. Menetaplah pada puncak tren atau perkembangan dalam bidang anda dan pastikan bahwa resume anda yang sekarang merefleksikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan tersebut.
9.Jaringan. Perkuat jaringan pertemanan anda dan ikutilah organisasi-organisasi professional, hadiri konferensi-konferensi industri, atau bahkan, menjadi sukarelawan. Semakin banyak orang yang melihat kekuatan dan kemampuan anda, maka lebih baiklah kesempatan anda untuk mendengar tentang kesempatan baru yang mungkin nanti akan muncul.
10.Bangunlah reputasi anda. Dalam bisnis, reputasi anda adalah hal paling bernilai yang anda milki. Dikenallah sebagai orang bisa dijadikan untuk bergantung, professional, dan bisa diajak kerjasama. Bersikap dan dilihat melalui tata busana yang professional. Bangunlah nama untuk anda dengan menghadiri konferensi-konferensi, menjadi pembicara, atau menulis artikel.
Subscribe to:
Posts (Atom)